BIGNEWS.ID – Tambal sulam jalan Raya Labuan -Pandeglang di Kampung Bojongcanar, Desa Dahu, Kecamatan Cikedal Pandeglang, belum lama ini memakan korban. Soalnya, pelaksana perbaikan tersebut membiarkan galian lubang tampak adanya rambu-rambu, sehingga banyak pengendara yang terperosok dan jatuh.
Warga Bojongcanar, Desa Dahu, Kecamatan Cikedal Rian (35) mengatakan, akibat lubang perbaikan jalan tersebut sering terjadi kecelakaan. Bahkan kata dia, sudah terjadi delapan kecelakaan selama empat hari.
“Kami dengan warga, setelah melihat beberapa kali kecelakaan kami berinisiatif untuk ngasih tanda (Rambu- rambu jalan) agar yang melintasi jalan tersebut hati-hati,” kata Rian.
Untuk itu, kata Coneng sapaan akrabnya berharap, agar jalan tersebut secepatnya di perbaiki. “Kasian pak kalau gak segera di kerjakan khawatir makan korban lebih banyak lagi,” tuturnya.
Salah satu mahasiswa UNMA Banten yang menjadi korban Andri Nugraha Berusia (20) mengatakan, dirinya selepas mengikuti kegiatan keorganisasian di Kampus UNMA Banten.
“Ketika di loaksi kejadian, karena saat saya jalan tidak melihat ada rambu-rambu peringatan jalan, ketika itu saya langsung kaget menghindari lubang galian jalan tersebut, terjatuh dan terseret serta terpental sekitar 8 Meter dari titik lokasi kejadian,” katanya.
Kata dia, dirinya berikan pertolongan pertama oleh warga sekitar dan dibawa ke klinik terdekat lalu setalah keluarga menjemput dan di bawa ke Rumah Sakit Alinda Husada. “Selain luka luar saya merasakan Dada Sakit, Sesak Nafas, perut sakit sebelah,” tuturnya.
Sementara itu Kapolsek Cikedal IPDA Ali Muiz Rusmana membenarkan, akibat adanya lubang galian perbaikan jalan tersebut telah memakan korban jiwa.
“Setelah kita menerima informasi dari masyarakat telah terjadinya kecelakaan tersebut, kami dan anggota langsung bergegas ke lokasi kecelakaan lakalantas dan melakukan olah TKP. Dan menghimbau agar pelaksnaa perbaikan jalan tersebut segera menyelesaikan pekerjaanya,” ujarnya. (bad)