BIGNEWS.ID – Dalam rangka pembinaan dan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Sipil Negara (ASN) yang unggul dan berkualitas, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Papua menjalin kerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Biak.
Bentuk kerja sama Kemenkumham Papua dan STIH Biak ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) pada bidang pendidikan sarjana hukum pada Selasa (15/11), di Aula II Utama Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH88)
Dalam sambutannya, Ketua STIH Biak Numfor Dr. Muslim Lobubun, S.H.,M.H menyampaikan STIH Biak siap 100 persen untuk menyediakan kurikulum pendidikan yang baik di bidang hukum bagi ASN Kanwil Kemenkumham Papua yang hendak melanjutkan studi dari jenjang pendidikan SMA atau sederajat maupun D-III ke jenjang Sarjana (S1).
“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada STIH Biak Dimana pada prinsipnya kami siap membantu Kakanwil Kemenkumham Papua yang memiliki SDM khususnya di Lapas dan Kanim Biak dengan potensi bagus, punya impian bagus sehingga mari kita dorong bersama-sama,” Ujar Lobubun.
Lobubun pun mengatakan terkait teknis kuliah ke depannya akan diatur. Apakah ASN Hukum dan HAM menginginkan kelas tersendiri, reguler, atau lainnya akan diatur oleh bagian Program studi. Namun pada intinya bahwa MoU ini disepakati untuk meningkatkan SDM Papua yang unggul di lingkungan Kemenkumham Papua.
“Setidaknya ada alumni STIH di Kemenkumham Papua. Bahkan STIH Biak saat ini sudah terakreditasi B dan tentu saja kemampuan sarana dan prasarana kampus juga mendukung perkuliahan,” tambah Muslim Lobubun.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Papua, Anrhonius M. Ayorbaba, SH.,M.Si dalam sambutannya mengatakan MoU bersama STIH Biak merupakan salah satu perwujudan dalam menyukseskan Kemenkumham Corporate University (Kumham CORPU).
Selain itu, Ayorbaba juga mengungkapkan disamping meningkatkan SDM ASN, MoU bersama STIH ini juga merupakan sebuah bentuk sinergitas yang penting antara dunia Institusi upaya meningkatkan SDM demk majuny dunia pendidikan di Negeri Para Mambri.
“Nah, saya kira STIH adalah pilihan yang tepat untuk bisa bekerja sama dalam rangka peningkatan SDM. Selain meningkat SDM khususnya yang ada di Kabupaten Biak juga bagaimana sinergitas diantara dunia pendidikan dan dunia birokrasi itu bisa bersatu dan ini yang paling penting,” Tegas Ayorbaba.
Kakanwil, Anthonius pun berharap kerja sama tersebut dapat mencetak ASN yang unggul dan berkualitas di lingkungan Kemenkumham Papua, khususnya ASN di Jajaran Kantor Imigrasi Kelas II TPI Biak dan Lapas Kelas II B Biak, karena menurut Ayorbaba peningkatan SDM sangat penting.
Sebagaimana Presiden Jokowi saat ini gencar mendorong Indonesia maju salah satunya adalah dengan meningkatkan SDM dari segala bidang.
“Karena dengan pendidikan tersebut tentunya cara pandang, cara pikir, cara memahami dan lain sebagainya, saya yakin juga akan beda,” ujar Mantan Kadiv Pemasyarakatan Sulawesi Utara.
Ayorbaba menambahkan, hal terpenting upaya meningkatkan kualitas SDM, khususnya Orang Asli Papua (OAP) di Biak yang hebat dan benar-benar menjadi tuntunan dalam tatanan lembaga, organisasi maupun di kehidupan bermasyarakat.
“Mudah-mudahan kita tetap eksis, tetap bekerja sama dalam peningkatan sumber daya manusia,” tutup Ayorbaba.
Kegiatan pun dilanjutkan dengan Kuliah Umum Kakanwil Kemenkumham Papua, Anthonius M. Ayorbaba berkaitan Pentingnya Pencatatan dan Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual kepada Dosen dan Mahasiswa STIH Biak.
Diketahui bahwa STIH Biak disiapkan menjadi Institut Ilmu Hukum, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Kabupaten Biak Numfor, Papua, disiapkan untuk berubah status menjadi Institut Ilmu Hukum guna menjawab kebutuhan peningkatan sumber daya manusia orang asli Papua.
Pada Tahun Akademik 2019/2020 proses administrasi untuk rencana perubahan status STIH menjadi Institut sudah mulai dilakukan secara bertahap.
Perubahan STIH menjadi Institut Ilmu Hukum Biak maka memberi peluang membuka Program Studi Pasca Sarjana atau Strata II Ilmu Hukum dan Ilmu Ekonomi.
Pembukaan program pasca sarjana ilmu hukum dan ilmu ekonomi di Kabupaten Biak merupakan permintaan masyarakat disampaikan kepada sivitas akademika STIH dan Yayasan Kyadiren sebagai pendiri/pemilik perguruan tinggi swasta STIH.
Keinginan putra putri orang asli Papua untuk menempuh pendidikan magsiter ilmu hukum dan ilmu ekonomi, dari data yang ada hingga tahun 2019 ini sangat tinggi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Kakanim Kelas II TPI Biak, Edward Infaindan, Pejabat Pengawas dan Administrator serta JFT/JFU pada Jajaran Kanim Biak dan Lapas Kelas II B Biak Termasuk Kepala Yayasan Kyadiren, dan Jajaran Dosen STIH Biak.
(Red)