BIGNEWS.ID – Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Katolik Indonesia (GAMKI) gelar Diskusi yang dikemas dalam Momentum In Memoriam, Sabam Sirait di Mata Pemuda yang lahir bertepatan pada 13 Oktober 1936 mengenang Tokoh yang disegani lawan dan kawan, Tokoh Nasional sejati.
Sabam Sirait menghembuskan nafas terakhir diusia 85 Tahun pada tanggal 29 September 2021 lalu, Ia di mata para Pemimpin di Indonesia seorang Tokoh yang melahirkan nilai Sopan santun dalam berpolitik untuk kepentingan Masyarakat.
Sosok politisi senior Sabam Sirait merupakan guru bangsa bagi kelompok aktivis yang tergabung dalam Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia, sebagai Senior yang patut diteladani dengan mengenang satu tahun meninggalnya, mantan anggota DPR RI dan DPD RI itu.
Beliau di mata Pemuda GAMKI dikenang Sebagai Guru Bangsa, Pejuang Demokrasi dan Pelopor Pergerakan Kaum Buruh.
Dalam acara ini, diskusi bertema “In Memoriam : Sabam Sirait di Mata Pemuda” digelar secara Daring dengan menghadir Senior dan Pengurus DPP dan DPD GAMKI se-Tanah air.
Diskusi menghadirkan Menteri Hukum dan HAM, Prof. Yasonna H. Laoly sebagai _Keynote Speaker_ juga Raja Juli Antoni, Wakil Menteri ATR/BPN RI, dan beberapa Tokoh Senior lainnya.
Menurut Yasonna H. Laoly Sabam Sirait telah mengajarkan banyak hal bagi para aktivis. Mulai dari demokrasi, kesederhanaan, dan konsistensi.
Yasonna Laoly menilai, Sabam adalah sosok yang selalu menjaga nilai-nilai Pancasila dan menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Untuk itu dia mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama menjaga semangat yang telah digelorakan Sabam Sirait.
“Pengalaman dan perjuangan sepanjang hidupnya menjadi teladan bagi generasi selanjutnya. Persatuan adalah kekuatan yang menakjubkan Indonesia indah dalam keragaman,” kata dia.
“Bang Sabang, telah mengajarkan Nilai-nilai kesopan santunan. Beliau sejak muda telah menunjukan konsistensi itu, beliau adalah seorang Negarawan Sejati, dan sangat disegani lawan dan kawan,” Tegas Yasonna Laoly (13/10)
Sabam Sirait ketika hidupnya walau berbeda politik namun tetap merangkul, Nilai ini perlu diteladani sekarang ini, bagi Almarhum Bangsa dan Negara sangat berharga.
Dikatakan Menkumham RI, dengan perjuangannya sebagai Partai Oposisi di jaman Orde Baru, namun Sabam Sirait tetap dengan cara-cara yang elegan.
Sebagai kader-kader ke depan harus mengedepankan nilai sebagai seorang senior GMKI, kata Yasonna.
“Sebagai Pribadi saya banyak dibantu oleh beliau, terlepas dalam posisi sebagai seorang Politik, di masa perjuangan kader PDIP di tengah tantangan Jaman Orba, sebagai Partai kecil namun Bang Sabam terus memperjuangkan Kepetingan rakyat.
“Nilai ini harus tetap dipertahankan, disitulah konsistensinya Bang Sabam dengan tekanan politik di Jaman Orba yang luar biasa,” Ungkap Yasonna.
Kenang Yasonna, Peran sentral Bang Sabam untuk mendukung saya dalam menuju DPR RI. Buat saya Bang Sabam mengajarkan, kita teguh dalam berpolitik dan teguh dalam etika dan sopan santun.
Peran Bang Sabam di Politik Nasional menjadi role model dan berkontribusi terhadap kemajuan Bangsa dan menjadi tokoh sentral dalam membangun PDI Perjuangan saat itu.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bang Sabam kolega saya, abang saya yang telah mengajarkan nilai-nilai yang selalu dipakai dalam kehidupan saya.
Saya mengajak ade-ade ayo meneladani tokoh Bang sabam, Ia adalah milik Bangsa dan Negara, dan tetap menjujung tinggi nilai yang telah diberikan, Ajak Yasonna.
Yasonna berharap Mudah-mudahan apa yang didiskusikan hari ini menjadi sebuah nilai baru dan teladan yang baik dalam peran Almarhum di dunia berpolitik.
Sabam Sirait meninggal dunia pada 29 September 2021 di RS Siloam Karawaci, Tangerang, Banten. Sabam yang lahir di Tanjungbalai, Sumatera Utara, tutup usia di umur 85 tahun.
Turut hadir pada Diskusi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Papua, Anthonius M. Ayorbaba, SH.,M.Si live dari Kota Amungsa Kabupaten Mimika.
(Red)