BIGNEWS.ID – Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang gelar kegiatan Konseling kepada warga binaan yang dilakukan oleh mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Palembang yang sedang melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Lapas Perempuan Palembang pada hari Senin (27/11/2023).
Baca Juga : Kepala Lapas Perempuan Palembang Serta Jajaran Ikuti Penguatan Tusi Oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan
Kegiatan konseling yang berlangsung di lapangan lapas ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan mental dan psikologis warga binaan serta memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga binaan selama berada di Lapas Perempuan Palembang.
Menurut Rina Setiari (Kasi Binadik Lapas Perempuan Palembang) mengatakan bahwa konseling yang di lakukan mahasiswa ini sebagai tempat dan ruang bagi warga binaan untuk berkonsultasi terkait dengan isi hati, pikiran dan emosi mereka agar menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. “diharapkan konseling yang dilakukan oleh adik-adik mahasiswa ini nantinya dapat membantu warga binaan untuk mengenali diri mereka dan pengembangan diri baik itu psikis ataupun fisiknya.”
Dilain tempat, Kalapas Perempuan Palembang, Ike Rahmawati menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dalam diri warga binaan. “semoga kegiatan ini dapat menunjang kita dalam menentukan program pembinaan yang diterima oleh Warga Binaan,” tutur Ike.
Friska salah satu mahasiswi Universitas PGRI Palembang juga mengungkapkan bahwa setiap harinya ada 5 WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) yang mengikuti konseling individu. Konseling individu yang diterapkan oleh kami mahasiswa PKL Universitas PGRI Palembang yaitu menggunakan teknik konseling direktif, teknik konseling yang dilakukan secara langsung.
“Jadi peran warga binaan disini yaitu menyatakan masalahnya dengan terbuka atau terus terang, sedangkan kami sebagai mahasiswa mempunyai peran dalam mengatasi masalah yang dialami oleh warga binaan. Dalam arti lain warga binaan membutuhkan bantuan orang lain untuk menyelesaikan masalahnya, karena warga binaan tidak tahu apa yang harus dilakukan agar masalah itu cepat selesai”, ungkapnya.
Selain itu Friska juga menambahkan ” setelah kegiatan konseling individu ini, kami juga meminta warga binaan untuk mewarnai kertas bergambar yang telah kami siapkan guna untuk merelaksasikan pikiran warga binaan agar masalah yang dialaminya berkurang ”
(Red)