BIGNEWS.ID – Dalam rangka peringati Hari Kartini 21 April lalu, Kartini Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang Kanwil Kemenkumham Sumsel gunakan kutubaru hasil karya persembahan Warga Binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang Kanwil Kemenkumham Sumsel, Senin (22/4).
Kutubaru merupakan kebaya klasik dengan karakteristik tertentu dari secarik kain yang menghubungkan lipatan kebaya sisi kiri dan kanan di bagian dada (bef). Kebaya kutubaru dipakai dengan menambahkan kain yang dililit dibagian perut yang biasa disebut stagen untuk menguatkan siluet tubuh pada yang memakainya. Seiring perkembangannya, kebaya kutubaru dapat dimodifikasi dengan potongan kain dan penambahan aksesoris sehingga semakin menambah elok dalam pemakaiannya.
Program pembinaan kemandirian pada Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang Kanwil Kemenkumham Sumsel telah menghasilkan Warga Binaan yang kreatif dan produktif dalam setiap produk yang dihasilkannya. Tak ayal kebaya kutubaru yang sering digunakan oleh wanita Jawa pada jaman dahulu saat ini _di transmigrasi_ oleh Warga Binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang dan digunakan oleh pegawai Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang Kanwil Kemenkumham Sumsel sebagai peringatan hari Kartini, pejuang emansipasi wanita di Indonesia.
“Kami Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang kembali fokus pada program pembinaan usai pelaksanaan ibadah kita di bulan suci Ramadhan. Sebagai Langkah awal, produk kutubaru ini kami perkenalkan dalam rangka peringatan hari Kartini,” demikian penjelasan Kalapas Ike Rahmawati saat ditemui di sela pembuatan kutubaru.
Kalapas Ike berharap peringatan hari Kartini ini dapat menginspirasi seluruh perempuan di Indonesia khususnya pada Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang untuk dapat terus berkarya meskipun dalam keterbatasannya.
“Menjalani masa hukuman bukan menjadi penghalang untuk terus berkarya. Kami selalu berupaya untuk memfasilitasi teman-teman Warga Binaan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka,” tutupnya.
(Red)