News  

Haerul Jaman: NKRI Harga Mati, Pemuda Harus Jadi Garda Terdepan Jaga Empat Pilar

BIGNEWS.ID – Anggota DPR/MPR RI Komisi IX Fraksi Partai Golkar dari Daerah Pemilihan Provinsi Banten II, H. Tubagus Haerul Jaman, menegaskan komitmennya terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk final negara yang harus dijaga dan dipertahankan oleh seluruh elemen bangsa.

Pernyataan ini disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang dihadiri oleh sekitar 150 peserta, terdiri dari pengurus Partai Golkar se-Kota Serang. Acara tersebut digelar di Gedung Serbaguna Kelurahan Sumur Pecung, Kota Serang, Provinsi Banten.

Dalam pemaparannya, Haerul Jaman menjelaskan bahwa NKRI merupakan wujud nyata dari semangat nasionalisme yang menjadi dasar pembentukan Indonesia. “NKRI adalah bentuk negara yang dibangun di atas pengorbanan para pahlawan bangsa. Ini bukan sekadar konsep, tetapi prinsip utama yang menjadi harga mati bagi seluruh warga negara,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa keberlangsungan NKRI hanya dapat dijaga melalui pemerintahan yang adil, tegas, dan berwibawa. Pemerintahan yang kuat, menurutnya, adalah kunci dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa secara tuntas dan bermartabat.

Haerul Jaman juga menyoroti pentingnya revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan yang meliputi:

1. “Pancasila” sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa,

2. “Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945” sebagai landasan konstitusional,

3. “NKRI” sebagai konsensus kebangsaan yang final, dan

4. “Bhinneka Tunggal Ika” sebagai semangat persatuan dalam keragaman.

“Meskipun kita berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, semangat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa harus terus dikobarkan,” tegasnya.

Lebih jauh, ia mengajak generasi muda untuk tidak hanya memahami, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai kebangsaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, pemuda memiliki peran strategis dalam menjawab tantangan global dengan tetap berakar pada jati diri bangsa.

“Ini adalah era di mana para pemuda harus hadir dengan karya dan inovasi. Ide-ide mereka sangat dibutuhkan. Namun, yang terpenting adalah karakter mereka harus dibentuk oleh nilai-nilai luhur bangsa agar tidak mudah terombang-ambing oleh ideologi asing,” tambah Haerul Jaman.

Di akhir sesi, ia mengajak seluruh peserta untuk terus melestarikan budaya bangsa yang merupakan identitas dan karakter nasional. “Budaya adalah warisan yang menyatukan kita. Mari kita jaga bersama sebagai bentuk cinta terhadap tanah air,” pungkasnya.

(Red)