BIGNEWS.ID – Pelatih timnas Argentina U-17, Diego Placente, tetap merasa bangga dengan para pemainnya meski perjuangan mereka untuk melaju ke final Piala Dunia U-17 2023 dikandaskan Jerman U-17 pada laga semifinal.
Dalam laga yang dihelat di Stadion Manahan, Solo, Selasa (28/11/2023) itu, Argentina harus menyudahi perjalanannya di kejuaraan ini setelah kalah dramatis lewat adu penalti dengan skor 7-5. Sebelumnya, kedua tim sempat saling berbalas gol pada waktu normal yang berakhir sama kuat dengan skor 3-3.
Striker andalan La Albiceleste, Agustin Ruberto, sebetulnya menjadi bintang pada laga ini setelah mencetak hat-trick pada menit ke-36, 45+4’, dan 90+7’. Adapun tiga gol Die Mannschaft dicetak Paris Brunner (9’ dan 58’) serta Max Moerstedt (68’).
“Pertandingan ini sangat sulit. Saya sesungguhnya bermain dengan sangat baik. Kami mengalami beberapa situasi yang berpeluang menjadi gol, tapi sayangnya tidak terjadi,” kata Placente dalam sesi konferensi pers usai pertandingan, Selasa (28/11/2023).
“Duel kali ini juga sangat menguras fisik. Namun, setelah waktu normal berakhir, hasilnya imbang. Babak adu penalti harus dilakukan. Dan yang seperti kita tahu, penalti itu untung-untungan,” ujarnya.
Pelatih berusia 46 tahun itu mengatakan, duel melawan Jerman memang berlangsung menarik. Pasalnya, kedua tim sama-sama memaksimalkan karakter permainannya masing-masing di atas lapangan.
“Kami tahu pertandingan akan semakin intensif di level ini. Kami tidak mencetak gol dan pertandingan menjadi sulit. Saya rasa apa, kedua tim bermain dengan sangat baik dengan gaya masing-masing,” katanya.
“Mereka melakukan serangan balik dan kami berusaha mengendalikan bola. Karena mereka memberikan tantangan fisik yang berat, kami membuat perubahan pada pemain. Para pemain bisa mengendalikan bola dan mengikuti iramanya,” ujar dia.
Terlepas dari kegagalan Argentina untuk menciptakan sejarah di Piala Dunia U-17 2023, juru taktik yang pernah bermain di klub Bundesliga Jerman Bayer Leverkusen ini tetap bangga dengan perjuangan anak asuhnya yang bermain maksimal.
“Setelah laga yang menguras fisik ini, saya sangat bangga dengan para pemain yang berada di bawah bimbingan saya. Saya bisa mengatakan selamat kepada tim saya karena mereka telah memberikan yang terbaik. Saya merasa bangga dengan apa yang sudah mereka lakukan,” katanya.
Dengan hasil ini, Argentina gagal menciptakan sejarah untuk lolos ke partai final pertama kali dalam sejarah Piala Dunia U-17. Prestasi terbaik mereka di kejuaraan ini ialah meraih peringkat ketiga terbaik, yakni pada 1991, 1995, dan 2003. (bad)