BIGNEWS.ID – Anggota Komisi V DPR RI Sudewo mengingatkan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) untuk konsisten dan lebih detail dalam dalam upaya memitigasi bencana di suatu wilayah. Ia meminta agar dilakukannya komunikasi dan koordinasi yang intens dengan pemerintah daerah terkait mitigasi ini, mengingat dalam beberapa bulan kedepan diprediksi curah hujan akan sangat tinggi dan berpotensi menyebabkan banjir di berbagai daerah
“Berkali-kali setiap rapat dengan BMKG maupun kunjungan kerja, selalu saya sampaikan supaya BMKG dalam melakukan mitigasi bencana itu secara detail, jangan hanya secara universal. Secara detail yang sifatnya ke wilayah dan juga melakukan komunikasi koordinasi dengan pemerintah daerah, apa mitigasi itu yang akan terjadi terhadap daerahnya kemudian daerah diberi satu masukan-masukan apa yang harus dia lakukan sehingga perencanaan Kabupaten itu bisa ada satu penyesuaian terhadap mitigasi bencana,” jelas Sudewo saat ditemui Parlementaria di Gedung Nusantara, Jakarta, Senin (17/10/2022).
Selain itu, BMKG juga diminta untuk lebih mensosialisasikan mengenai program kegiatan Sekolah Lapang Iklim (SLI) dan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN), yang diharapkan menjadi salah satu kegiatan penting dalam memitigasi sekaligus dapat meningkatkan pemahaman para petani dan nelayan terhadap informasi cuaca dan iklim, terutama untuk membantu dalam perekonomian mereka.
“Termasuk juga terhadap sektor nelayan, jadi BMKG itukan punya teknologi selain melakukan mitigasi bencana tapi juga bisa mengetahui titik-titik tertentu keberadaan ikan. Mengapa hal demikian tidak disosialisasikan dan tidak dikoordinasikan supaya mitigasi bencana yang dilakukan BMKG dapat memberi manfaat nyata terhadap stakeholder yang lain,” jelas Sudewo.
Diakhir, Sudewo menambahkan mengenai pentingnya mitigasi ini bagi langkah kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah daerah. “Misalnya di Kabupaten Pati dilakukan mitigasi secara detail kemudian di situ ada satu komunikasi khusus antara BMKG dengan wilayah tersebut, apa yang harus apa yang harus dipersiapkan sebagai langkah antisipasi dan apa yang siapkan untuk siapkan untuk perencanaan setelahnya,” tutup Sudewo.
(DPR/red)