13 Sertifikat Hak Cipta Seni Ukir Asmat Resmi Diserahkan, Bupati Elisa Kambu : Masyarakat Dapatkan Perlindungan Hukum Dari Sisi KI

BIGNEWS.ID – Kerja keras dan Speedup Jajaran Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Papua dengan hadir langsung Kakanwil Anthonius M. Ayorbaba, SH.,M.Si di gelaran event Tahunan Festival Asmat Pokman 2022 yang digelar di Kota Agats pada 6 hingga 12 Oktober yang berusia 35 tahun penyelenggaraan.

Sesuai komitmen pada awal kehadirannya di Kabupaten Asmat, Kakanwil Papua akan menyerahkan Sertifikat bagi Juara Lomba Seni Ukir dan anyamam pada Gelaran Festival tersebut.

Berkat kerja keras Tim yang hadir dari 20 Orang Juara Lomba pada Festival Asmat, menimbang dari kelengkapan berkas dari Masyarakat maka hari ini resmi diserahkan 13 Sertifikat Hak Cipta kepada Masyarakat oleh Wakil Bupati Asmat, Tjomas Eppe Safanpo,ST. Selasa (12/10/2022).

Kepada Bupati & Wakil Bupati, Masyarakat dan OPD Jajaran Kabupaten Asmat Kakanwil Papua, Anthonius M. Ayorbaba berkomitmen akan terus membantu Masyarakat dalam pencatatan dan Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual.

“Jika Bapa dan Ibu sudah pegang Sertifikat, ke depan kita akan lihat jika ukiran ini dijiplak atau dipakai di daerah lain kita akan gugat, karena harus minta izin terlebih dahulu kepada pemilik cipta,” tegas Ayorbaba.

“Ini merupakan inovasi dalam upaya menindaklanjuti inovasi dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Pencatatan Otomatis Pendaftaran Hak Cipta (POP HC),” sambung Anthonius.

Kakanwil juga menyampaikan, kiranya kerja sama bersama Pemerintah Kabupaten Asmat ini terus mendorong seniman untuk terus berinovasi menciptakan karya ciptanya yang unik ini.

“Nah, sertifikat ini menjadi bukti pencatatan sehingga seniman memiliki manfaat ekonomi,” ucapnya.

Menurut Ayorbaba, untuk itu pemerintah daerah harus menginisiasi melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk bisa mengembangkan kreativitas seni Ukir, anyaman dan lainnya yang sudah diciptakan agar bisa masuk dalam platform digital melalui Youtube, Instagram, Facebook, Twitter dan seterusnya.

Diketahui Festival ini diprakarsai oleh Keuskupan Agats melalui penyelenggara dari tim Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat.

Bupati Asmat, Elisa Kambu menjelaskan, hingga saat ini pihaknya dan Gereja sangat fokus dalam menjaga potensi budaya sebagai identitas orang Asmat.

Bagi Pemerintah Kabupaten Asmat, kata Elisa, usia festival ini sudah cukup dewasa dan saatnya mengikuti perubahan teknologi khususnya dalam hal publikasi dan pemasaran (marketing).

Pemerintah, menurut Elisa, tidak menutup mata dan mendukung festival ini mulai beradaptasi dengan platform penyelengaraan online.

Karena harapannya, festival ini tidak hanya dikenal di Papua dan Indonesia secara luas. Namun dapat menjangkau audiens global dalam rangka memperkenalkan Budaya Asmat.

Kata Elisa Kambu, dengan didaftarkan Hak Cipta dari Karya seni Ukir Masyarakat Asmat, Pemerintah akan terus menjalin kerja sama, agar seluruh karya di Negeri sejuta Sungai ini bisa kita daftarkan semua.

(Red)